Rabu, 18 Juni 2014

AWALNYA DIBERI CUMA-CUMA, SELANJUTNYA JERAT NARKOBA MENGANCAM MASA DEPAN REMAJA

Bersama BNN Kota Kediri Bentengi Remaja Dari Narkoba Dengan Membangun Lingkungan Yang Positif

Perkembangan jumlah korban penyalahguna narkoba di Indonesia kian hari semakin pesat. Menurut beberapa penelitian, usia para korban penyalahguna narkoba umumnya antara 11 sampai 24 tahun yang merupakan usia produktif atau usia sekolah.
Mengingat begitu dahsyatnya dampak buruk penyalahgunaan narkoba terhadap kemanusiaan bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia, BNN Kota Kediri tidak henti-hentinya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk melakukan berbagai upaya guna menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba. Seperti yang telah dilakukan oleh SMK Pawyatan Daha 1 Kediri yang kemarin (16/6/2014) menggandeng BNN Kota Kediri melakukan tes urine terhadap 40 siswanya yang dipilih secara acak. Sementara itu, selama Januari sampai Mei tahun ini tercatat sudah ada 250 siswa dari SMP dan SMA di Kota Kediri yang sudah mengikuti tes urine.
Upaya penanggulangan terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja perlu terus dilakukan mengingat karakteristik psikogis yang khas pada remaja seperti emosi yang labil, mudah terpengaruh lingkungan, dan rasa ingin coba-coba yang tinggi merupakan faktor yang turut mempengaruhi tingginya tindakan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja biasanya berawal dari penawaran cuma-cuma yang diberikan oleh para pengedar narkoba. Awal mulanya mereka diberi beberapa kali secara gratis dan setelah mereka merasa ketergantungan, maka pengedar mulai menjual narkoba tersebut.
Pada tahap selanjutnya, remaja yang sudah mulai terjerat dalam pengaruh narkoba tersebut mulai dipengaruhi untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut mencoba obat-obatan terlarang tersebut. Dan dari sinilah mulai terbentuk jaringan peredaran narkoba.
Selain itu, adanya anggapan seperti memakai narkoba itu keren, juga bisa mempengaruhi remaja untuk menyalahgunakan narkoba. Di sisi lain, masa remaja yang labil biasanya mereka butuh tempat untuk mencurahkan masalah mereka. Ketika tidak ada tempat untuk mencurahkan masalah, mereka akan lari ke narkoba.

Untuk itu BNN Kota Kediri mengajak kepada para orang tua, sekolah maupun masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba, dengan mengarahkan pada dua sasaran. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja mengembangkan dirinya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan. Misalnya dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dijadikan siswa untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas mereka di sekolah. (Dayamas)